SIAPA SAYA? | WHO AM I? | que suis-je?

3707187124_546942ec87“Who am I?” Hmm.. Sesuatu yang menarik untuk diangkat ke permukaan. Semakin usia orang bertambah, semakin bertambah pula kesadarannya akan keberlangsungan hidupnya di dunia ini. Apa sebenarnya fungsi kita di muka bumi ini? Tidak lain adalah sebagai pemimpin. Pemimpin untuk apa dan untuk siapa? Siapakah sebenarnya kita? Baiklah, semua pertanyaan ini lebih baik kita simpan untuk konsumsi diri kita sendiri.

By the way, siapa diri saya, saya adalah seseorang yang sejak 3 tahun terakhir tersadar dari keasikan kehidupan menyendiri. Bisa dibilang, saya yang dulu adalah orang yang agak sedikit introvert. Asik dengan dunianya sendiri, lebih banyak menghabiskan waktu dalam kamar ketimbang mengobrol dengan orang, tidak pandai bergaul, pasif, agak pendiam, dan kadang pemalu.

TAPI, itu dulu.. Setiap orang mampu dan berhak untuk berubah sesuai kondisi yang dia kehendaki. Saya mulai membuka diri saya dengan keadaan sekitar dan menyadari bahwa cukup banyak yang tidak aku ketahui. Saya mulai menyadari segala bentuk kekurangan, kelebihan, apa yang harus saya pertahankan, apa yang sebaiknya saya perbaiki, dan mulai memahami diri saya secara perlahan. Saya yang tadinya memilih aman daripada mengambil resiko, berusaha untuk lebih open mind terhadap hal yang baru. Tersadar bahwa mengambil resiko jauh lebih valuable daripada mencari aman bahkan yang lari dari kenyataan. Saya orang yang suka jalan – jalan, melihat cantiknya alam, atau bahkan hanya melihat kendaraan lalu lalang. Bagi saya itu adalah suatu hiburan tersendiri. Saya orangnya suka hal yang baru, hal yang sedikit menantang, namun terkadang saya juga plin – plan dalam memilih atau menentukan sesuatu karena pertarungan argumen antara hati dan pikiran. Seiring berjalannya waktu, saya mengambil pelajaran dari apa yang sudah saya lakukan dimasa lalu. Pengalaman adalah guru terbaik. Saya berpikir jika saya bertahan dengan ‘kepasifan’ saya dimasa lalu, saya akan tertindas oleh jaman. Saya tidak mau seperti itu. Saya masih muda, masih mempunyai mimpi yang harus diwujudkan. Biarlah saya bekerja keras disaat muda daripada harus bekerja keras dimasa tua. Semua yang terjadi kepada saya, saya anggap sebagai bumbu penyedap kehidupan saya. Saya membiarkan diri saya merasakan dampak dari yang saya perbuat. Bersepakat dengan konsekuensi dari apa yang telah saya kerjakan. Dan mempertanggung jawabkan apa yang telah saya katakan.Introverts

Entah kenapa, saya merasa mempunyai jaringan komunikasi yang lebih baik diluar sana daripada disekitar lingkungan yang telah lama saya kenal. Memang, masih tersisa sifat introvert saya yang dulu dan sepertinya tidak dapat hilang, mungkin bisa berkurang.

Pada hakekatnya, karakter kita terbentuk dari berbagai pengalaman orang dan pengalaman diri sendiri. Apa yang kita keluarkan dari dalam diri kita –dalam hal ini perkataan, perbuatan, balas budi, adalah hasil akumulasi dari berbagai macam referensi yang kita dapat dari bermacam pengalaman yang kita ketahui. Jadi, sangat sulit kita menjadi pure diri kita sendiri.

Kadang saya mampu menyampaikan apa yang saya rasakan, tapi tidak sering hanya memendam dalam hati. Saya sempat menikmati dunia presentasi, dimana saya berdiri didepan banyak orang, at least teman sekelas saya waktu sekolah dulu dan berbicara bak orang jenius.

Pernah dalam suatu perkumpulan, yang diawal – awal saya terlihat sangat antusias, ketika saya selesai menyampaikan pendapat saya, tak lama kemudian tidak terdengar lagi suara saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.